Wisata Alam Sarah yang Sejuk, Namun Banyak Sampah

Wisata Alam Sarah yang Sejuk, Namun Banyak Sampah

ACEH BESAR,- Menelusuri jejak keindahan wisata di Aceh terasa seakan tak ada habisnya. Hamparan gunung dan pemandangan laut yang terlintas di depan mata, seolah tak pernah gagal menarik perhatian para pelancong.

Namun jangan salah, Aceh tak hanya memiliki dua kawasan ikonik tersebut saja, keindahan sungai di daerah itu tentunya juga patut diacungi jempol. Misalnya saja wisata alam Krueng Sarah.  Sungai satu ini terletak di kawasan Gampong Lamsenia, Kecamatan Leupung, Kabupaten Aceh Besar, sangat cocok dijadikan salah satu destinasi pilihan untuk bersantai dan melepaskan segala kepenatan dari kesibukan sehari-hari.

Berjarak 26 Kilometer (km) dari Kota Banda Aceh. Hanya perlu mengeluarkan sekitar Rp5 ribu rupiah sebagai tiket masuk dan parkir, wisatawan sudah dapat menikmati panorama di kawasan itu. Baca Juga Harga Tiket Kereta Api Jalur Krueng Mane-Krueng Geukuh Rp 2.000.

Berada di kawasan pedesaan, kita akan disuguhkan panorama air mengalir dengan diselimuti pohon-pohon rindang, menjadikan udara di tempat itu terasa sejuk dan bersih, karena jauh dari polusi. Air sejuk yang menyentuh kulit terasa menyegarkan, menjadikan betah berlama-lama untuk berendam di sana.

Jarak yang tak terlalu jauh dari pusat kota menjadikan objek wisata ini, biasanya ramai dikunjungi di akhir pekan. Terlebih oleh pecinta renang yang  tergiur untuk mencoba menceburkan diri di air sungai jernih itu. Destinasi Krueng Sarah, Gampong Lamsenia, Kecamatan Leupung, Aceh Besar.

Selain itu, tempat ini juga terasa damai karena jauh dari kebisingan dan nyaman sebagai tempat berenang bagi anak-anak maupun orang dewasa. Namun, tetap harus diperhatikan arus sungai ketika akan berenang ke sana dan tidak melepaskan pengawasan terhadap anak-anak.

cuaca di hari itu sangat cerah, Dilla bersama teman-temannya juga memilih Krueng Sarah sebagai tempat piknik di akhir pekan. Dengan mengendarai sepeda motor, Dilla bersama rombongan membawa berbagai peralatan memasak.  

Untuk sampai di tempat tujuan, mereka harus berkendara lebih kurang selama 40 menit, serta melewati jalan setapak yang belum teraspal dan berbatu. Selain itu, terik matahari yang menyengat pun tak menyurutkan semangat mereka untuk segera berlabuh di destinasi itu. Setibanya di sana, bergegas mereka menggelar tikar dan mengeluarkan perkakas yang telah dipersiapkan.