Jalan Nasional Amblas di Kec. Ketambe, Mobil Tangki BBM Sulit Melintas ke Gayo Lues

Jalan Nasional Amblas di Kec. Ketambe, Mobil Tangki BBM Sulit Melintas ke Gayo Lues

ACEH TENGGARA,- Badan jalan Nasional di Desa Ketambe, Kecamatan Ketambe, Kabupaten Aceh Tenggara amblas akibat abrasi Sungai Alas beberapa waktu lalu.Akibatnya, mobil tangki yang mengangkut BBM ke Gayo Lues kesulitan melintas. Hal ini dikarenakan kondisi jalan sempit dan rawan kecelakaan.

PPK 35 Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh, Jaya Yuliadi, Selasa (19/11/2024) mengatakan, truk maupun mobil tangki BBM, bisa saja melintas melalui jalan tersebut. Hanya saja, sopir khawatir dikarenakan kondisi jalan tersebut terlalu beresiko untuk dilalui.

Saat ini, sudah dilakukan penangan di jalan itu, seperti membuka bahu jalan/rumija, mengarahkan aliran sungai, dan penanggulangan sementara pada lereng jalan.Dalam penanganan ini, alokasi dana diupayakan dari sisa anggaran rutin tahun 2024.

Lebar jalan 6 meter, bagian jalan amblas 3,5 meter, sisa jalan 3,5 meter yakni, 2 meter bagian aspal, dan 1,5 meter  bahu jalan.Tokoh Masyarakat Aceh Tenggara yang juga Ketua LSM Tipikor, Jupri Yahdi R berharap kepada pihak Kementerian Pekerjaan Umum RI melalui BPJN Aceh, segera menangani kerusakan jalan yang menghubungkan Aceh Tenggara, Gayo Lues dan Sumatera Utara.

Jalan Nasional ini merupakan syarat vital masyarakat untuk membawa hasil bumi ke Sumatera Utara dan sebaliknya membawa sembako dan kebutuhan lainnya ke Gayo Lues dan Aceh Tenggara.Penanganan jalan Nasional saat ini yang dilakukan BPJN Aceh hanyalah sementara saja.

Dikhawatirkan pada musim penghujan akan semakin parah, apalagi Aceh Tenggara merupakan salah satu daerah yang rawan terjadi banjir dan longsor.Disisi lain, Jupri Yahdi R menyoroti kerusakan jalan Nasional dan saluran parit yang tak berfungsi di sejumlah titik ruas jalan.

Kondisi jalan berlubang, bergelombang dan retak-retak di sejumlah wilayah, seperti di kawasan Kecamatan Semadam, Lawe Sigala, Sabilulsalam, Babul Makmur, Babussalam dan wilayah lainnya. Setiap musim penghujan, air selalu menggenangi jalan Nasional seperti kolam renang.

Kondisi ini terjadi akibat saluran parit tidak berfungsi maksimal serta jembatan kuning milik BPJN Aceh terlalu rendah. Hal ini mengakibatkan material banjir kiriman tersangkut di bawah jembatan tersebut, sehingga  setiap musim penghujan air meluap ke Desa Kuning dan sekitarnya."Anggaran rutin dari APBN miliaran setiap tahun dialokasikan. Namun, kerusakan jalan Nasional tak pernah tuntas diperbaiki atau ditangani," ujar Jupri Yahdi R.