Banjir di Kec.Karang Baru, Aceh Tamiang Siaga Satu, Pj Bupati Asra Batalkan Dinas Luar
ACEH TAMIANG,- Pj Bupati Aceh Taminag, Asra, menyatakan kondisi banjir di daerah tersebut sudah siaga 1 atau keadaan darurat. Para camat di 12 kecamatan diminta terus berkoordinasi dengan dinas terkait dan perangkat kampung untuk mendirikan dapur umum.
"Kita siaga satu banjir. Ini sesuai dengan laporan yang diterima secara berkala dari BPBD, terlebih hujan masih terjadi di wilayah hulu Tamiang," kata Asra saat meninjau dampak banjir di dua lokasi yakni, Desa Sukajadi, Kecamatan Karang Baru dan Kota Lintang, Kecamatan Kota Kualasimpang, Ahad (13/10).
Kedua lokasi tersebut dipilih karena merupakan daerah rawan banjir dan padat penduduk, yang berada di bibir sungai.Pantauan HabaAceh.id, di lokasi pertama, Desa Sukajadi, Asra didampingi Datok Penghulu (Kades) Zainal Abidinsyah dan unsur Forkopincam. Mereka berjalan kaki menerobos banjir di ruas jalan utama dengan kedalaman air sepaha orang dewasa.
Sementara di lokasi kedua, Kota Lintang, Kualasimpang, Pj Bupati melihat banjir yang sudah menggenangi sebagian permukiman di tepi sungai, tetapi aktivitas warga terpantau masih normal. Menurut Asra benjir ini persoalan serius karena menyangkut keselamatan warga.
"Yang juga penting pastikan kondisi masyarakat kita tertangani dengan layak," tegasnya.Sebagai kepala daerah, Asra lebih memilih membatalkan perjalanan dinas ke luar kota (DL) hari ini karena kondisi daerah sedang tidak baik-baik saja.
"Tidak mungkin saya meninggalkan daerah yang sedang banjir. Dari hasil amatan di lapangan Aceh Taminag masih rawan terjadi banjir besar," tuturnya.Perkiraan itu disampaikan Asra mengingat di muara sungai sedang pasang mati air laut, sementara di wilayah hulu masih terjadi hujan deras yang berulang.
"Kita doakan bersama semoga hujan deras tidak terjadi lagi di wilayah hulu, agar banjir kiriman segera surut di hilir," kata Asra.Berdasarkan data bencana alam banjir BPBD Aceh Tamiang per Minggu, 13 Oktober 2024 pukul 08.00 WIB, menyebutkan sebanyak 18 desa di enam kecamatan terendam banjir dengan ketinggian air berkisar 20 centimeter-1 meter.
"Banjir dipicu tingginya curah hujan menyebabkan sungai Aceh Taminag meluap. Selain itu terjadi pendangkalan sungai dari hulu hingga ke muara sehingga badan sungai tidak mampu menampung debit air mengalirkan ke laut," kata Kalak BPBD Aceh Tamiang, Iman Suhery.


